Jepang selama ini kita kenal sebagai salah satu negara
didunia yang memiliki etos kerja yang hebat.Etos kerja yang baik ini
menimbulkan suatu dampat kemajuan teknologi dan penguasaan teknologi,serta
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara jepang itu sendiri.
etos kerja orang jepang terkenal dari dulu selama perang dunia ke 2 jepang yang merupakan negara kecil dapat menguasai sebagian besar wilayah asia dan Amerika Serikat sempat diluluhlantahkan (pearl harbour) hingga akhirnya bertekuk lutut setelah hirosima dan nagasaki di bom atom oleh sekutu
etos kerja orang jepang terkenal dari dulu selama perang dunia ke 2 jepang yang merupakan negara kecil dapat menguasai sebagian besar wilayah asia dan Amerika Serikat sempat diluluhlantahkan (pearl harbour) hingga akhirnya bertekuk lutut setelah hirosima dan nagasaki di bom atom oleh sekutu
Semangat dan pantang menyerah merupakan ciri orang jepang, dari semboyan samurai yang menyatakan “Lebih baik mati dari pada berkalang malu”, ada juga istilah MAKOTO yang artinya bekerja dengan giat semangat,jujur serta ketulusan.belum lagi semangat dan semboyan serta falsafah yang lain yang dapat memacu kerja dan membentuk etos kerja para pekerja diluar negara jepang
kita lihat perusahaan yang cukup terkenal yaitu KENWOOD, yang bergerak didunia elektronika yaitu dibidang akustik home teater ,sounsistem dan alat komunikasi berupa HT dan Car comunication. Kenwood Singapura bergerak dibidang radio komunikasi HT dan CAR yang memiliki anak cabang di Addpluss Tech Indonesia yang berlokasi di Bintan.hampir 85 % produk kenwood yang tersebar kepenjuru dunia diproduksi di sini
Perusahaan sebesar KENWOOD memiliki besik yang sangat sederhana untuk membentuk etos kerja para karyawannya (Kebetulan Penulis pernah bekerja disini) mereka menggunakan Housekeeping alias bersih-bersih sebagai landasan untuk membentuk etos kerja para karyawannya. dan landasan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri dari para karyawannya.Housekeeping tersebut dikenal sebagai 5s atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5c, 5S adalah metode untuk mengelola kerja, terutama kerja bersama susunannya sebagai berikut :
- Tahap 1 – Seiri (?) Sorting: memulai dengan mengetahui semua prtalatan, materi, dll, di areal kawasan/lokasi/tempat yang kita pakai dan bekerja dng hanya menyimpan barang-barang penting yang kita butuhkan. barang yang tidak terpakai harus disimpan atau dibuang.(ditaruh pada tempat tersendiri diluar areal kerja kita)
- Tahap 2 – Seiton (?) Tetapkan dalam Urutan: berfokus pada tertib kerja. Mengatur semua peralatan, perlengkapan, dan bagian, dalam suatu urutan serta kondisi harus bersih
- Tahap 3 – Seiso? (?) Sweeping: Pembersihan sistematis atau kebutuhan untuk memelihara kerja bersih serta rapi mengklasifikasi barang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Aktivitas sehari-hari di akhir setiap shift, yang bekerja atas areal dibersihkan dan semuanya sudah dikembalikan ke tempatnya, sehingga mudah untuk mengetahui apa dan di mana pergi ke tahu kapan di mana semuanya harus sangat penting di sini. Kuncinya adalah bahwa menjaga kebersihan harus menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari – yang kadang-kadang tidak melakukan aktivitas bila hal terlalu kotor
- Tahap 4 – Seiketsu (?) Standardising countinew: standar kerja praktik atau operasi dalam mode standar dan konsisten. Semua orang tahu persis apa-nya adalah tanggung jawab.
- Tahap 5 – Shitsuke (?) Membenarkan: merujuk kepada menjaga dan memeriksa standar. Setelah sebelumnya 4S dari mereka telah dibentuk menjadi cara baru untuk beroperasi. Mempertahankan fokus pada cara baru ini beroperasi, dan tidak membiarkan sebuah bertahap menolak kembali ke jalan yang lama beroperasi. Namun, ketika muncul masalah seperti yang disarankan perbaikan atau cara kerja baru, atau sebuah tool baru, atau baru keluaran syarat maka review yang pertama adalah dari 4S sesuai.atau langkah ke 5 merupakan komitmen dari ke 4 langkah sebelumnya.
ternyata bukan saja jepang yang menerapka sistem
ini akan tetapi telah diadopsi oleh sebagian negara-negara maju seperti AS,dan
negara-negara eropa.sistem ini juga dijadikan basic sebagai basic manufacturing
didunia.
hasilya karyawan akan menjadi disiplin,bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya,ruang lingkungan kerja yang bersih dan mempermudah dalam melakukan pekerjaan.
hasilya karyawan akan menjadi disiplin,bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya,ruang lingkungan kerja yang bersih dan mempermudah dalam melakukan pekerjaan.
No comments:
Post a Comment
silahkan kirim komentar anda